Tabungan Qurban

Kemanusiaan, | 05 July 2020 09:05:24

Tabungan Qurban

Hendro Wibowo

(Dewan Pembina Gerak Bareng)

Sharia Financial Educator

 

Saat bulan syawal hendak berakhir, disitu kita ingat bahwa ada amalan yang kita lakukan dibulan syawal dan amalan itu dapat memberikan manfaat besar bagi kita yakni mendapatkan pahala yang berlipat ganda seperti menjalankan puasa selama setahun, sebagaimana hadist Rasulullah SAW bersabda ; “Barangsiapa yang telah melaksanakan Puasa Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan puasa selama enam hari pada bulan Syawal, maka maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun” (H.R Muslim).

 

Amalan ini menjadi amalan yang rutin yang kebanyakan orang menjalankannya, karena sudah menjadi kebiasaan dikarenakan selama 1 (satu) bulan penuh kita menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan, maka kebiasaan ini dilanjutkan dengan amalan sunnah agar kebiasaan baik yang kita lakukan senantiasa dapat terjaga setiap saat. Kalau saja kebiasaan baik atau amalan yang baik secara istiqomah kita jalankan maka akan berdampak besar baik kehidupan kita pribadi, keluarga maupun lingkungan masyarakat sekitar. Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah ra, beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda “Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit”.

 

Nah jika amalan baik ini selalu kita jalani walaupun kecil maka akan berdampak besar, seperti yang kita lakukan dibulan syawal yakni puasa sunnah di bulan syawal begitupun jika melanjutkan dibulan berikutnya ada amalan yang besar yakni bulan Dzulqodah dan Dzulhijjah, ini momentum besar terjadi khususnya di bulan Dzulhijjah. Bulan Dzulqodah mengingatkan kita bahwa pada bulan ini rombongan haji akan berangkat ke tanah suci dan puncak haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah.

 

Jika kita merenung kepada jama’ah yang telah melaksanakan haji, apakah kita yang belum melaksanakan bisa juga menunaikan ibadah haji ? jawabannya tentu bisa, dengan niat dan semangat yang kuat. Memang niat dan semangat tidak cukup melainkan perlu ditambah dengan perencanaan, nah dalam menunaikan haji saja banyak orang yang mampu menunaikannya dengan niat yang kuat, bahkan tidak jarang juga kita menemukan orang yang secara penghasilan terlihat cukup tidak lebih atau secara ekonomi cukup namun dengan tekad yang kuat mampu menunaikan, dan banyak juga kita lihat secara materi orang tersebut mampu bahkan berlebih namun hingga sampai saat ini belum juga menunaikan ibadah haji. Begitu juga dalam bulan yang sama, bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji, ada ibadah yang begitu besar pahalanya adalah berqurban, jika kita kaitkan ibadah haji dan berqurban, yang menjadi kata kuncinya adalah niat yang kuat dan perencanaan yang matang mampu merealisasikan cita-cita seseorang dan tentunya dengan ridha dari Allah SWT.

 

Perencanaan yang matang

Apa yang dimaksud dengan perencanaan yang matang, dalam hal ibadah qurban kita sebagai manusia harus memiliki perencanaan yang matang, agar ibadah qurban yang diselenggarakan setiap tahun kita dapat melaksanakannya dengan rutin. Menjadi pertanyaannya adalah bagaimana itu bisa kita laksanakan ? nah mari kita simak apa yang menjadi perencanaan sehingga dengan mudah dan atas ridha Allah SWT ibadah qurban bisa kita dilakukan. Ada beberapa trik dan tips agar ibadah qurban dengan mudah terealisasi ;


 Pertama, Atur cash flow keuangan kita, tahun ini kita berencana ingin berqurban untuk tahun depan berarti ada waktu 12 bulan atau 1 tahun. Saat ini pengeluaran yang kita gunakan belum ada alokasi dana untuk berqurban, maka sejak bulan ini mari kita evaluasi pengeluaran keuangan kita untuk kita sisihkan, bukan sisakan khusus untuk alokasi qurban.

 

Kedua, Sisihkan pengeluaran untuk qurban, setelah langkah pertama kita lakukan maka kita sudah siapkan tabungan khusus yakni tabungan qurban. Sederhananya kita hitung sisa waktu untuk tahun depan, jika selama 12 bulan maka ada 300 hari asumsinya kita genapkan berarti dalam 300 hari setiap hari kita harus sisihkan sekian Rp, kita lihat harga patungan sapi per ekor, jika tahun ini patungan sapi per orang sebesar Rp 2.500.000,- maka dalam waktu 300 hari berarti Rp 2.500.000,- dibagi dengan 300 hari hanya memerlukan nilai nominal sebesar Rp 8.350 perhari, jika kita konsisten perhari kita sisihkan Rp 8.350,- maka dalam waktu 300 hari akan terkumpul Rp 2.500.000,-.

 

Ketiga, Tabungan Qurban, setelah kita dapat sisihkan konsumsi kita perhari sebesar Rp 8.350 maka uang tersebut kita alokasikan atau masukkan kedalam tabungan, apakah tabungan secara pribadi kita buat, misal melalui kaleng atau tempat sederhana yang tertutup agar tidak kelihatan uangnya supaya minat untuk mengambilnya tidak ada atau melalui lembaga keuangan seperti koperasi yang secara sah legal secara badan hukum.

 

Keempat, Do’a dan tawakkal, setelah usaha yang kita jalani sudah maksimal, kekuatan do’a dan tawakkal menjadi kunci utama agar niat baik bisa terealisasi, bisa saja sewaktu-waktu Allah SWT memberikan rizki yang berlebih sehingga kita bisa menambah alokasi tabungan qurban kita untuk lebih banyak lagi.

 

Semoga apa yang kita lakukan ini merupakan ibadah yang terbaik dan dapat memberikan kemaslahatan dan manfaat bagi kita, keluarga bahkan orang lain yang meninginkan mendapatkan makanan terbaik dari yang lain dan Allah meridhai apa yang kita rencanakan.

 

Wallahu’alam