Tips membangunkan sang "buah hati" untuk sahur

Ramadhan, | 02 June 2020 12:04:30


Tips membangunkan sang "buah hati" untuk sahur


    Puasa secara bahasa adalah menahan diri dari sesuatu. Secara lengkapnya adalah menahan diri dari hawa nafsu untuk makan, minum, dan bersenggama (berhubungan suami-istri) pada sepanjang hari, sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa Ramadhan itu hukumnya wajib untuk umat muslim yang baliqh, berakal, bersih dari hadast dan nifas, biasanya sebelum melakukan ibadah puasa umat muslim, terlebih dahulu melakukan kegiatan santap sahur.


    Sahur itu sendiri merupakan rangkaian yang dijalankan oleh umat muslim yang hendak menjalankan ibadah puasa sunnah maupun puasa wajib di bulan Ramadhan. Sahur itu hukumnya sunnah, landasannya adalah riwayat dari Abu Dzarr, Nabi Muhammad bersabda,"Umatku senantiasa dalam keadaan baik selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhiri sahur". (H.R. AHMAD)

Sahur memiliki keberkahan tersendiri, seperti tertuang Abu Sa'id Al-Khudri RA, Nabi bersabda,"Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena ALLAH dan malaikat bershalawat untuk mereka yang sahur," (H.R. AHMAD).


    Meskipun puasa Ramadhan itu hukumnya wajib untuk umat Muslim yang sudah baligh, umat Muslim yang sudah memiliki anak berkewajiban untuk mengajarkan agar anak-anaknya berpuasa sejak dini agar jika anak-anaknya sudah tumbuh baligh paham akan kewajiban mereka sebagai umat muslim.


    Di samping orang tua mengajarkan anak-anaknya berpuasa, para orang tua pun memberi pemahaman tentang pentingnya untuk sahur. Membangunkan anak untuk makan sahur mungkin menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua.

Terkadang, anak akan merasa terganggu atau rewel saat dibangunkan untuk sahur. Hal ini wajar karena anak tidak terbiasa untuk bangun pagi pada dini hari. Apalagi, jika malam sebelumnya anak Anda tidur hingga larut. 


Berikut tips efektif agar anak semangat untuk santap sahur :


1:  Memberikan pengertian tentang sahur

Jelaskan pengertian tentang sahur dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak. Jelaskan bahwa makan sahur, bisa menambah semangat untuk bermain seharian.

Anak juga harus diberitahu jam untuk bangun sahur, dan dampak yang didapat jika melewatkan sahur. Jelaskan dengan sabar dan lembut.

Ingatkan juga pada anak tentang makna puasa. Sehingga saat bangun untuk sahur, anak memiliki pemahaman bahwa makan saat sahur bisa mendapatkan pahala berpuasa.


2:  Biarkan anak menerima konsekuensi 

Memaksa anak untuk bangun dengan tujuan mengajarkan untuk menerima konsekuensi jika ia tidak sahur. Jika anak memang benar-benar tidak bisa bangun dan rewel, maka biarkan dirinya tetap tidur dan menerima konsekuensi.

Jika orang tua susah memberi pemahaman tentang kewajiban berpuasa, anak akan segan untuk membatalkan puasa. Jika ia merasa lapar di tengah puasa dan harus membatalkannya, maka anak harus membayar puasany di luar bulan Ramadhan saat orang lain tidak berpuasa. Ini membuat anak berusaha untuk tidak melewatkan makan sahurnya.


3:  Siapkan makanan favoritnya

Agar anak semangat untuk makan sahur adalah dengan menyiapkan menu favoritnya. Anak akan merasa antusias untuk makan sahur, jika disajikan makanan kesukaannya.

Makanan kesukaannya ini juga akan meningkatkan selera makan anak. Siapkan makanan kesukaan anak dan pastikan menu favoritnya kaya akan nutrisi dan vitamin, supaya anak punya cukup stamina untuk menjalankan ibadah puasa.


4:  Ajak masak menu sahur

Ajaklah anak dalam mempersiapkan menu sahur kesukaannya. Beri ia kesempatan untuk berkreasi agar ia ikut merasakan proses memasak makanan kesukaannya dengan tujuan anak lebih semangat untuk memakannya.


5:  Atur jam tidur anak 

Ajaklah anak tidur lebih cepat dari biasanya, setelah shalat tarawih selesai sekitar pukul 20:30. Seperti yang dilansir dari sleepfoundation.org durasi tidur yang sebaikbya diterakan oleh anak:


        • 3-5 tahun : 10-13 jam

        • 6-13 tahun : 9-11 jam

        • 14-17 tahun : 8-10 jam


6:  Batasi penggunaan gadget

Pada saat sebelum tidur, hendaknya batasi penggunaan gadget pada anak agar mereka dapat tidur lebih awal. Layar gadget elektronik memancarkan cahaya biru yang kuat, sehingga anak menjadi susah tidur.


7:  Beri penghargaan

Agar anak menjadi bersemangat untuk sahur, hendaknya memberikan penghargaan seperti: pujian, ataupun hadiah kecil agar anak lebih tergugah untuk bangun sahur.


Anda juga bisa menjanjikan hadiah pada anak di akhir Ramadhan. Beri hadiah atau sesuatu yang anak inginkan dengan syarat ia dapat menyelesaikan puasa sebulan penuh. Namun, tetap beri pengertian bahwa melaksanakan ibadah puasa bukan hanya sekedar untuk mendapatkan hadiah melainkan beribadah pada Allah SWT.


Dengan begitu, ia akan menjadi lebih bersemangat untuk bangun sahur dan berpuasa penuh.


Itulah beberapa cara untuk membangunkan sang "buah hati" untuk sahur. Selamat mencoba!


(Akane Ajie)