Situasi di Gaza

Konflik berkepanjangan di Gaza tidak hanya menciptakan kekurangan kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian, tetapi juga memberikan dampak psikologis yang mendalam, terutama bagi anak-anak. Sebanyak 80% dari populasi Gaza bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup, dan anak-anak menjadi kelompok paling rentan. Kehilangan rumah, keluarga, dan keamanan telah meninggalkan luka psikologis yang mendalam, menyebabkan kecemasan, depresi, dan trauma berkepanjangan.

Selain itu, dengan musim dingin yang tiba, suhu di Gaza bisa turun drastis hingga di bawah 10°C, kondisi yang sulit dihadapi oleh keluarga tanpa perlengkapan musim dingin yang memadai. Anak-anak yang tinggal di kamp pengungsian sering kali hanya memiliki pakaian tipis, meningkatkan risiko hipotermia dan penyakit terkait cuaca dingin.

Krisis ini diperburuk oleh akses terbatas terhadap layanan kesehatan mental. Sebuah laporan UNICEF mencatat bahwa lebih dari 50% anak-anak di Gaza membutuhkan dukungan psikologis akibat konflik yang terus berlangsung. Dalam kondisi seperti ini, kebutuhan akan pakaian hangat dan program dukungan psikologis menjadi langkah yang sangat mendesak untuk memastikan kelangsungan hidup dan kesejahteraan anak-anak Gaza.

Proyek Bantuan Pakaian Musim Dingin
Sebagai upaya meringankan beban warga Gaza, Gerak Bareng melalui pendanaan Yayasan Gerak Bareng melaksanakan distribusi pakaian musim dingin pada 14 Desember 2024 di Pusat Penampungan Asma dan Pusat Bint Abi Bakr yang berada di Kamp Pengungsi Al-Shati, wilayah utara Jalur Gaza. Sebanyak 100 penerima manfaat menerima pakaian musim dingin yang dirancang untuk melindungi dari cuaca ekstrem.