Jakarta – Tepat pada hari senin tanggal 15 september 2025 pukul 02.05 dini hari, kabar memilukan datang dari warga Gang Buaya Kelurahan Senen Kecamatan Senen Jakarta Pusat. Peristiwa kebakaran Senen Jakarta Pusat, yang diakibatkan oleh konsleting listrik, mengakibatkan puluhan rumah telah dilahap api dalam waktu singkat. Api baru mulai padam pada pukul 5.00 pagi hari dan menyisakan puing-puing serta abu. Peristiwa musibah kebakaran yang terjadi tanpa terduga di Kelurahan Senen Jakarta Pusat ini menjadi duka mendalam bagi warga Gg Buaya, RT 14 dan RT 15 di lingkungan RW 4.
Dalam hitungan jam, 36 unit rumah rata dilahap oleh kobaran api yang meninggalkan jejak luka dan duka yang mendalam hingga mengakibatkan gangguan psikologis terutama trauma yang tidak mudah hilang. Para korban kebakaran ini telah kehilangan harta benda, surat-surat penting, serta tempat berteduh yang selama ini mereka tinggali di sebuah gang kecil di Pusat Jakarta. Duka dan trauma mendalam juga dirasakan oleh anak-anak penyintas kebakaran Gang Buaya yang selain harus kehilangan tempat berlindung berupa rumah, juga harus kehilangan seragam dan peralatan sekolahnya.
Walaupun menjadi korban dari tragedi dan bencana yang memilukan itu, para warga tidak kehilangan semangat, mereka saling bahu membahu dalam membersihkan puing – puing yang tersisa layaknya manusia yang segera berharap bangkit dari musibah dan keterpurukan. Berita duka ini juga telah berhasil meraih uluran tangan masyarakat dan mengetuk pintu hati orang – orang baik untuk ikut andil dalam meringankan beban mereka dengan beramai – ramai memberikan bantuan untuk para keluarga dan anak-anak penyintas kebakaran.
Pasca kobaran api melalap rumah warga Gg Buaya Kelurahan Senen, sebanyak 335 jiwa harus kehilangan rumah—sebuah tempat teraman dan ternyaman untuk berteduh selama ini. Kejadian ini membuat para warga korban kebakaran, terutama tulang punggung keluarga, kesulitan dalam mencari nafkah dikarenakan seluruh asetnya telah habis dilalap si Jago Merah. Sementara anak-anak terpaksa tidak bersekolah dahulu dikarenakan kehilangan seragam dan peralatan sekolah. Untuk saat ini, harapan para penyintas kebakaran terletak pada doa dan dukungan, serta uluran tangan masyarakat untuk bertahan hidup.
Peristiwa ini mendorong Yayasan Gerak Bareng untuk segera menghadirkan Program Tanggap Bencana sebagai bentuk dukungan kepada para penyintas kebakaran di Gg Buaya dalam upaya percepatan proses fase recovery. Dengan semangat kepedulian yang dibangun, Gerak Bareng segera melakukan assessment dan validasi data kebutuhan urgent dengan cara berkoordinasi dengan BPBD, Pemerintah Setempat, dan juga perwakilan warga Gg. Buaya Kelurahan senen. Dari hasil validasi, ditemukan kesimpulan dalam Program Tanggap Bencana Kebakaran ini bahwa kebutuhan bantuan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Kegiatan Trauma Healing dan Bantuan Makanan Anak untuk anak – anak penyintas kebakaran agar dapat kembali ceria di tengah musibah.
Program Living Support – sebuah program kepedulian yang berbentuk bantuan kebutuhan hidup sehari – hari kepada warga yang terkena dampak dari peristiwa bencana kebakaran.
Berdasarkan hasil assessment dan validasi kebutuhan para penyintas, Gerak Bareng berkomitmen untuk memberikan harapan baru dan semangat baru untuk para korban kebakaran dalam bentuk bantuan sosial untuk penyintas kebakaran di Gg Buaya Kelurahan Senen. Melalui program bantuan sosial Gerak Bareng, tim segera melakukan upaya galang dana kebakaran Jakarta untuk mengajak dan menghimpun kepedulian dari #OrangOrangBaikGerakBareng. Selain itu, dengan semangat kolaborasi, Gerak Bareng juga bekerja sama dengan White Project, Tanya Ministry, dan Ipank Hore Hore dalam upaya untuk menghadirkan program – program bantuan yang tepat sasaran.
Pada tanggal 19 September 2025, berkat dukungan dari White Project, Gerak Bareng dapat menyalurkan bantuan berupa Program Living Support sebanyak 72 Paket. Bantuan ini terdiri dari beberapa kebutuhan sehari – hari yang diperlukan warga penyintas kebakaran di Gg. Buaya Kelurahan Senen seperti: peralatan shalat, peralatan makan, obat – obatan, hygiene kit, dan paket sembako. Progarm bantuan ini diberikan untuk dapat membantu para warga korban kebakaran untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dalam fase pasca tanggap darurat atau fase pemulihan (recovery).
Selain program support living support, Gerak Bareng juga menghadirkan Program Trauma Healing bagi anak-anak penyintas kebakaran berkat kolaborasi bersama pegiat sosial media, yaitu Ipank HoreHore, agar anak – anak bisa lebih ceria dan kuat dalam menghadapi kesulitan. Dalam program ini anak-anak diajak bermain, bernyanyi, dan bercerita dengan metode interaktif dan menyenangkan. Dalam kegiatan ini, Gerak Bareng juga memberikan Bantuan Makanan Anak yang berupa paket bingkisan snack anak untuk anak – anak penyintas kebakaran yang didukung oleh Tanya Ministry.
Program – program hasil kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi warga dan memberikan trauma healing anak korban kebakaran agar luka batin mereka berangsur pulih. , serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa kemanusiaan yang tulus dan melahirkan solidaritas masyarakat Indonesia dalam menghadapi situasi tanggap bencana. Setiap bencana pasti menimbulkan rasa takut dan kesedihan bagi para penyintas, namun dengan uluran tangan dan langkah kecil aksi kepedulian dari orang – orang baik dapat mengubah sebuah kesedihan menjadi sebuah harapan dengan dampak yang besar. Karena pada akhirnya musibah bisa dirasakan oleh siapapun, maka dibutuhkan semangat kolaborasi dan kepedulian kita bersama untuk menghadapinya.
Yuk, jadi bagian dari program – program kebaikan Gerak Bareng dengan klik tautan ini!
Penulis : Ghasa Murbanina Azahra
Editor : R. Halilintar Surya
Dokumentasi : Dhimas Ighma Syaputra