Perjalanan Bang Cholil Distribusi Beras ke Kampung Dusun 2 Distrik Tomu Papua

Sosial Kemanusiaan, | 06 July 2020 12:17:43

Insya Allah dalam satu pekan ini Jaringan Gerak Bareng di Papua bergerak ke 3 wilayah yaitu Asmat, Sorong, Bintuni. Sejumlah 1.5 ton beras didistribusikan ke keluarga Pra Sejahtera di Papua.


Perjalanan Relawan Gerak Bareng,Bang Cholil, bukan tanpa halangan dan rintangan. Mengarungi sungai dengan nyawa taruhannya.

Sabtu (27/6) Bang Cholil memulai perjalanannya menyalurkan distribusi Beras ke Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. 50 Sak beras dibagikan kepada masyarakat Suku Kokoda Distrik Tomu Kampung Dusun.

“Masih banyak kendala yang dihadapi dalam penyaluran kali ini mba. Terutama penyaluran transportasi melalui laut ada beban di BBM. Harga minyak 1 liter bensin sekitar 14 ribu sampai 15 ribu. Disatu sisi perjalanan kita dari tempat belanja beras Kampung Dusun 2 Distrik Tomu sekitar setengah jam sampai kesana,” jelas Bang Cholil ketika memulai ceritanya hari itu.

“Medan yang kami lalui tidak melewati laut tetapi melewati sungai. Lebar sungainya sekitar 30m. Apa yang paling dikhawatirkan dalam perjalanannya adalah pohon-pohon yang tumbang. Beberapa hari yang lalu terjadi banjir sehingga banyak tanah yang longsor. Pohon -pohon tumbang disaat kami akan melewati sungai tersebut. Sungai tersebut banyak sekali buaya dan buaya-buaya nya besar-besar dan sudah sangat banyak sekali memakan korban. Ular berbisa banyak sekali ditempat tersebut. Ini juga yang menjadi kekhawatiran saat kami berjalan kesana mba..,” cerita Bang Cholil kembali sambil menjelaskan pohon tumbang tersebut yang dia lewati.

“Buaya nya sungguh besar-besar. Beberapa hari yang lalu buaya dibunuh oleh masyarakat. Bahkan ular berbisanya nya sudah banyak memakan korban terutama jika sudah digigit ularnya.Jika sudah digigit ular maka harus dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten yang perjalanannya dari Distrik Tomu 3 jam menggunakan transportasi laut. Terkadang belum sampai rumah sakit, korbannya sudah meninggal karena bisa ular sudah menyebar ke seluruh tubuhnya…”, cerita  Bang Cholil ketika menjelaskan tentang sulitnya kondisi medan diPapua dalam menyalurkan distribusi

Perjalanan Bang Cholil menyalurkan distribusi bukanlah perkara mudah.


“Alhamdulillah,sampai saat ini Allah masih memberikan keselamatan sampai saat ini. Saya juga hidup dari kecil ditempat yang seperti ini sehingga sudah tahu medan di sini dengan segala macam binatang buas seperti itu. “


“Untuk masyarakat Kokoda ini, sebenarnya asal usul tempat aslinya di daerah Sorong Selatan. Namun didaerah Sorong Selatan ini belum memiliki sumber daya alam yang mencukupi sehingga mereka berpindah ke tempat lain atau ke kabupaten lain sehingga bisa mencari kehidupan yang lebih baik . Yang tinggal sekitar  lebih dari  50 kk di daerah dusun 2 ini . Dulu ada perusahaan sagu dan diperkerjakan di sini , sehingga bisa memproses sagu menjadi kerupuk . Tetapi perusahaan sagu ini tutup. Berhubung warganya banyak maka mereka membuat satu kampung didaerah Distrik Tomu ini. Sebagian besar warga di DIstrik Tomu merupakan Nasrani, warga muslim berada di kabupaten sorong. Gerak Bareng pernah mengadakan buka puasa di daerah Sorong dan kurban tahun lalu berupa kambing satu ekor. Ini merupakan masyarakat Kokoda yang muslim, ” ungkap Bang Cholil tentang kurban tahun lalu di Papua.


Kemanusiaan sungguh tidak mengenal SARA. Gerak Bareng turut membantu masyarakat di Dusun 2 untuk membantu masyarakat Pra Sejahtera disana.  Bantuan yang diberikan dalam rangka membantu masyarakat ditengah Pandemi COvid 19 ini.

 

Bagaimana mata pencaharian masyarakat disana setelah perusahaan sagu tersebut tutup?

Setelah perusahaan sagu tersebut tutup maka mata pencahariaan masyarakat disana yaitu menokok sagu yang akan menjad papeda atau sagu untuk dijual di sampai mereka Bertani, menanam pisang, kasbi dll. Terkadang mereka menjual kayu bakar ulat sagu atau nama kerennya Avatar.

 

Kita doakan ya semoga masyarakat di Kampung Dusun 2 Bintuni bisa tetap baik secara perekonomian baik ketika sedang pandemic maupun ketika pandemic ini berakhir sehingga bisa membantu kehidupan masyarakat disana.